Keterlibatan Sperma Dalam Proses Fertilisasi

Oleh: Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si
Stikes Muhammadiyah Pringsewu

Fertilisasi merupakan proses penyatuan gamet pria (sperma) dan wanita (ovum), yang terjadi di tuba fallopi. Sperma yang terlibat aktif dalam proses fertilisasi harus memiliki kualitas yang baik, yakni sperma yang telah mencapai kesempurnaan dalam proses spermatogenesis, yaitu sperma yang memiliki kepala, akrosom, bagian tengah dan ekor
Gambar 1. Struktur Sperma


Untuk mencapai keberhasilan dalam proses fertilisasi, sperma harus melalui 3 fase berikut:

1. Penembusan Korona Radiata

Sperma yang telah mengalami masa kapasitasi dapat menembus sel korona ovum. Masa kapasitasi sperma pada manusia berlangsung ± 7 jam, dimana sperma dapat menyesuaikan dengan kondisi di saluran reproduksi wanita dengan melepaskan selubung glikoprotein dari selaput plasma semen yang membungkus akrosom spermatozoa.

2. Penembusan Zona Pelusida

Terjadinya pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma dapat menembus zona pelusida, yang kemudian bertemu dengan membran plasma oosit. Zona pelusida merupakan glikoprotein di sekitar ovum yang akan mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma serta menginduksi reaksi akrosom. Permeabilitas zona pelusida dapat berubah apabila kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pelepasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma oosit. Pada gilirannya, enzim-enzim tersebut akan menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tidak aktif reseptor bagi spermatozoa lainnya. Sehingga spermatozoa lain hanya dapat menempel di zona pelusida namun hanya satu yang dapat menembus oosit.

3. Fusi Oosit dan Membran Plasma

Spermatozoa bergerak menuju membran oosit dan mencapai inti oosit. Setelah spermatozoa menyentuh membran oosit, kedua membran tersebut menyatu. Selama proses penyatuan, masing masing pronukleus melakukan sintesis DNA, dimana spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (n). Segera setelah sintesis DNA, kromosom akan tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan mitosis. Selanjutnya masing-masing kromosom tersebut mengalami pembelahan di sepanjang sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom yang normal. Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, oosit yang telah dibuahi akan mulai terjadi pembelahan sel. 


Komentar

  1. Borgata Hotel Casino & Spa | Casino, Atlantic City NJ
    Enjoy the thrills of 동해 출장샵 casino gaming at Borgata Hotel Casino & 안산 출장마사지 Spa! 포항 출장안마 Featuring 671 slot machines & 107 live table 청주 출장마사지 games, this casino resort in Atlantic City 경상남도 출장샵

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biologi Reproduksi: Siklus Estrus Hewan Mamalia (Teori dan Praktikum)

Pendidikan Tidak Linear, Pupus Harapan Menjadi Dosen

Darah: Produksi Sel Darah Merah