Gatot Si Gaplek Bercita Rasa Unik

Mendengar istilah "gatot" untuk jenis makanan satu ini memang sedikitlah aneh. Karena ada yang berfikiran apakah penamaan tersebut ada kaitannya dengan Ksatria "gatot kaca", atau justru berasal dari sebuah singkatan "gagal total". Akan tetapi tidaklah demikian. Memang begitulah masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta menyebutnya. Makanan tradisional yang memiliki cita rasa yang unik, bertekstur empuk dan sedikit kenyal membuat siapapun yang mencicipi akan merasa ketagihan.

Gatot berbahan dasar singkong yang sudah dikeringkan, atau lebih dikenal dengan istilah "gaplek". Pengeringan gaplek dilakukan secara alami dengan bantuan sinar matahari. Pengeringan dilakukan hingga gaplek kering dan mengeras. Tesktur gaplek nantinya akan keras seperti kayu serta dijumpai bintik-bintik hitam. Bintik hitam tersebut muncul karena adanya aktivitas jamur. Namun, jamur yang tumbuh tersebut tidaklah berbahaya, justru menjadikan gaplek mengandung protein yang tinggi sehingga aman dan baik untuk dikonsumsi.

Setelah menjadi gaplek, tahap selanjutnya adalah mengolahnya menjadi gatot. Hanya saja, gaplek tersebut terlebih dahulu direndam air beberapa hari (minimal 3-4 hari). Jika air rendaman sudah nampak keruh maka dapat segera menggantinya dengan air bersih. Proses tersebut dilakukan hingga gaplek mengembang dan jika ditekan dengan jemari akan terasa empuk. Gaplek yang sudah direndam selanjutnya ditiriskan dan dipotong sesuai selera. Kemudian gaplek dapat dikukus hingga empuk dan kenyal. Kemudian dapat ditambahkan sedikit garam dan gula. Setelah matang, gaplek diangkat dan diberikan bubuhan kelapa parut yang sudah diberikan sedikit garam. 

Selesai sudah rangkaian prosesnya, dan gaplek yang sudah bernama gatot itu pun siap dihidangkan.

#Selamat Mencoba#




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biologi Reproduksi: Siklus Estrus Hewan Mamalia (Teori dan Praktikum)

Pendidikan Tidak Linear, Pupus Harapan Menjadi Dosen

Darah: Produksi Sel Darah Merah