MIKROBIOLOGI 1

A. Pendahuluan (Sejarah Singkat)

Mikrobiologi merupakan cabag ilmu yang berkaitan dengan organisme berukuran mikro yang hanya dapat dilihat dengan alat bantu berupa mikroskop. 

Beberapa ilmuan yang berkontribusi secara langsung terhadap mikrobiologi diantaranya:

1. Louis Pasteur (1822-1895)

Dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi terkait kontribusinya dalam bidang mikrobiologi. Louis Pasteur adalah seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis. 

Keterlibatan Louis Pasteur dibeberapa masalah industri, diantaranya:

a. Industri fermentasi wine

  • Produksi alkohol dari jus anggur dikarenakan adanya aktivitas yeast. 
  • Menemukan bahwa pada produksi asam laktat terjadi kontaminasi bakteri yang berbentuk batang.
  • Mengamati bahwa pada produksi alkohol, dimana proses fermentasi yang berlangsung terjadi dalam kondisi tanpa udara. 
  • Membuat istilah "aerob" untuk organisme yang membutuhkan udara, dan "anaerob" untuk organisme yang tidak membutuhkan udara dalam proses pertumbuhannya. 

b. Industri Modern

Louis Pasteur merupakan salah satu ilmuan yang membantah kebenaran teori generasi spontan (abiogenesis). Pada tahun 1864, Louis Pasteur mempublikasikan hasil penelitiaannya yang sepaham dengan hasil penelitian sebelumnya (Francesco Redi, John Needham dan Lazzaro Spallanzani), yakni semua kehidupan berasal dari kehidupan "Omne vivum ex vivo".  

Percobaan Louis Pasteur (Pasteur ’ s swan neck flask).
  • Menggunakan tabung labu berbentuk leher angsa (Pasteur ’ s swan neck flask).
  • Tabung labu tersebut diisi air kaldu kemudian dididihkan (bersifat steril). 
  • Setelah didiamkan beberapa hari, air kaldu tidak berubah menjadi keruh (keruh mengindikasikan adanya mikroorganisme).
  • Hasil tersebut secara mutlak meruntuhkan teori generasi spontan. 

2. Edward Jenner (1796)

Edward Jenner adalah seorang dokter berkebangsaan Inggris, yang kemudian dikenal sebagai "Bapak Vaksin", terkait kontribusinya dalam mikrobiologi melalui penemuan vaksin cacar (smallpox). 

Penyakit cacar secara umum memiliki gejala diantaranya muncul lesi yang selanjutnya berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan bening, kemudian berakhir menjadi nanah dan koreng. Berdasarkan kondisi tersebut, Edward Jenner melakukan pengamatan terhadap beberapa pemerah susu yang tidak terinfeksi virus Pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, mampu melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut mendorong Edward Jenner untuk melakukan percobaan, yakni dengan menyuntikkan "bibit cacar" (diambil dari cairan lepuhan yang tengah menderita cacar yang bernama Sarah Nelmes) pada seorang anak bernama James Phipps. Hasil percobaan tersebut menunjukkan, pada awalnya anak tersebut mengalami demam namun tidak terjadi infeksi. Oleh karena hasil tersebut, vaksin telah dikembangkan hingga saat ini, 


3. Robert Koch (1843-1910)

Dikenal sebagai Bapak Pendiri Bakteriologi terkait perannya dalam mengidentifikasi agen penyebab TB, antracks dan kolera dalam rangka memberikan dukungan eksperimental untuk konsep penyakit menular. 

a. Catatan penting terkait Robert Koch, diantaranya:
  • Menemukan Anthrax bacillus, Mycobacterium, TBC dan Vibrio cholerae. 
  • Menunjukkan bukti bahwa Anthrax bacillus adalah penyebab spleenic fever pada domba (demam).
  • Memodifikasi pewarnaan cepat asam Ziehl-Neelsen (diperkenalkan oleh Ehrlich).
  • Merancang media padat mikroorganisme untuk mendapatkan koloni tunggal. 
  • Memperkenalkan metode "Koch’s thread" untuk mengetahui efikasi disinfektan. 
  • Membentuk aturan yang dikenal sebagai Postulat Koch yang menunjukkan sebab akibat hubungan antara mikroorganisme dan penyakit.

b. Postulat Koch

Metode Postulat Koch dikembangkan oleh Robert Koch untuk mengisolasi mikroorganisme dalam kultur murni yang berasal dari jaringan sakit. Selain itu, Robert Koch juga menyempurnakan teknik identifikasi bakteri isolasi
  1. Mikroorganisme harus secara rutin terdapat pada lesi penyakit, yang kemudian diisolasi dalam kultur murni pada media buatan.
  2. Inokulasi kultur tersebut harus menghasilkan penyakit yang sama pada hewan percobaan. 
  3. Mikroorganisme harus dapat direkoveri dari lesi pada hewan tersebut. 
Postulat 1:

Mikroorganisme harus selalu ditemukan dalam lesi penyakit. Sebagai contoh Pneumococci, akan selalu terlihat pada kasus semua pneomonia. 

Postulat 2:

Mikroorganisme harus dapat diisolasi dari lesi penyakit dan ditumbuhkan pada media buatan. 

Postulat 3:

Mikroorganisme harus dapat menyebabkan penyakit yang sama pada semua jenis hewan percobaan sehat yang digunakan, misal pada tikus, mencit dan kelinci. 

Postulat 4:

Mikrorganisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.

Catatan: Postulat Koch hanya dapat digunakan untuk pembuktian jenis patogen yang bersifat tidak parasit obligat (parasit yang tidak dapat hidup tanpa ada inangnya/tidak dapat dibiakan dalam Laboratorium). 

c. Manfaat Postulat Koch
  1. Menentukan mikrorganisme patogen
  2. Membedakan mikroorganisme patogen dan non patogen.
  3. Klasifikasi mikroorganisme 
  4. Mendeteksi kerentanan dan resistensi hewan percobaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darah: Produksi Sel Darah Merah

GENETIKA: Penentuan Jenis Kelamin Mahluk Hidup

Biologi Reproduksi: Siklus Estrus Hewan Mamalia (Teori dan Praktikum)