Biologi Reproduksi: Organ Reproduksi Wanita
Oleh Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si
Stikes Muhammadiyah Pringsewu
Secara garis besar, organ reproduksi wanita dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni organ reproduksi eksternal (luar) dan organ reproduksi internal (dalam).
1. Organ Reproduksi Eksternal (Luar)
a. Mons Veneris (Mons Pubis)
Mons veneris selain dikenal dengan istilah mons pubis, juga dikenal dengan istilah gunung venus. Bagian ini nampak sedikit menonjol pada bagian depan tulang kemaluan (simfisis pubis).
Mons veneris tersusun oleh jaringan ikat dan jaringan lemak. Pada saat dewasa mons veneris akan ditumbuhi rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.
b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Labia mayora merupakan kelanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjong menuju ke bawah kemudian bersatu membentuk perineum. Labia mayora berbentuk seperti bibir yang permukaannya terdapat dua bagian, yakni:
- Bagian Luar: Tersusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat. Pada saat dewasa bagian ini akan ditumbuhi rambut kemaluan, yang merupakan kelanjutan dari rambut mons veneris.
- Bagian Dalam: Berupa selaput lemak yang tidak ditumbuhi rambut kemaluan. Di bagian ini memiliki banyak ujung-ujung saraf yang bersifat sensitif pada saat terjadi rangsangan seksual.
c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia minora terletak di bagian dalam Labia mayora berupa lipatan yang tidak ditumbuhi rambut kemaluan. Labia minora tersusun jaringan lemak dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga bersifat elastis (dapat membesar) saat terjadi rangsangan seksual.
Labia minora bertemu dengan klitoris bagian atas yang membentuk prepusium klitoris, dan bertemu dengan bagian bawah klitoris membentuk prenulum klitoris. Labia minora mengelilingi orifisium vagina (lubang Kemaluan).
d. Klitoris
Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga membuat klitoris bersifat lebih erektil (sensitif terhadap rangsangan seksual).
e. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga kemaluan yang pada bagian sisi kiri dan kanan dibatasi oleh Labia minora, dan pada bagian atas dibatasi oleh klitoris serta pada bagian belakang (bawah) dibatasi oleh pertemua dua Labia minora.
Pada vestibulum terdapat muara uretra (saluran kencing) dan muara vagina (dua lubang saluran kelenjar Bartholini dan dua lubang saluran kelenjar Skene).
f. Kelenjar Bartholini
Kelenjar bartholini merupakan kelenjar yang terletak di daerah vulva dan vagina. Kelenjar tersebut secara aktif mengeluarkan lendir saat terjadi rangsangan seksual (memudahkan terjadinya koitus).
g. Hymen (Selaput Dara)
Hymen (selaput dara) merupakan membran tipis dan mudah robek yang menutupi lubang vagina. Pada normalnya hymen mempunyai satu lubang yang berbentuk lingkaran, yaitu merupakan tempat keluarnya cairan/lendir dari uterus atau darah menstruasi.
Pada saat berhubungan seksual pertama kali, biasanya hymen akan mengalami kerusakan (robek) dengan mengeluarkan darah. Pasca melahirkan akan hanya tertinggal sisa hymen yang disebut caruncula hymenalis (caruncula mirtiformis).
2. Organ Reproduksi Internal (Dalam)
Gambar 2. Organ Reproduksi Internal Wanita |
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan antara vulva dan rahim. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm yang terletak diantara kandung kemih dan rektum. Organ vagina memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
- Dinding vagina bagian dalam membentuk lipatan yang disebut rugae dan pada tengah vagina terdapat bagian yang lebih keras yang disebut kolumna rugarum.
- Dinding vagina tersusun atas jaringan mukosa (lapisan luar), jaringan otot (lapisan tengah) dan jaringan ikat berserat (lapisan dalam).
- Otot pada vagina berasal dari otot dari sphingter ani dan levator ani.
- Vagina tidak mengeluarkan sekret melainkan sekret berasal dari rahim.
Fungsi vagina diantaranya:
- Saluran untuk senggama
- Saluran mengeluarkan darah menstruasi dan sekret yang berasal dari rahim
- Saluran jalan lahir pada saat persalinan.
b. Rahim (uterus)
Rahim memiliki beberapa bagian, diantaranya:
- Badan rahim (korpus uteri): Bagian rahim yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas.
- Leher rahim (serviks uteri): Bagian rahim yang berbenuk silindris.
- Rongga rahim (kavum uteri)
- Fundus uteri merupakan bagian proksimal rahim yang terletak di antara kedua pangkal tuba fallopi.
Karakteristik uterus/rahim:
- Otot rahim bersifat elastis
- Dinding rahim (endometrium) terdiri dari sel-sel epitel yang akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi.
- Dinding rahim terdiri dari: Lapisan serosa (lapisan peritoneum luar), lapisan mukosa (lapisan endometrium dalam), lapisan otot (lapisan miometrium ditengah).
- Ukuran rahim bervariasi, tergantung usia dan pernah melahirkan/belum (tipe nulipara berukuran 5,5-8cm x 3,5-4cm x 2-2,5cm, dan tipe multipara berukuran 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm).
- Letak rahim secara fisiologis adalah anteversiofleksi. Namun terdapat beberapa tipe letak lainnya, diantaranya antefleksi (tengah ke depan), retrofleksi (tengah ke belakang), anteversi (terdorong ke depan), retroversi (terdorong ke belakang).
c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Merupakan organ yang berupa saluran penghubung antara uterus (rahim) dan ovarium. Tuba fallopi berjumlah 2 buah dengan panjang 8-20 cm.
Pada bagian luar tuba fallopi dilapisi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Pada bagian dalam tuba fallopi dilapisi silia (rambut getar) yang berfungsi sebagai penyalur ovum dan hasil konsepsi.
Tuba fallopi terdiri dari empat bagian, antara lain:
- Pars interstisialis (intramuralis): Bagian tuba fallopi yang terletak di dekat dengan uterus
- Pars ismika : Bagian tengah tuba fallopi yang sempit)
- Pars ampularis : Tempat terjadinya fertilisasi/konsepsi
- Infundibulum: Bagian ujung tuba fallopi yang berupa corong terbuka ke rongga perut dan memiliki fimbriae, yang berfungsi untuk menangkap ovum).
Fungsi tuba fallopi:
- Sebagai saluran ovum, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh tuba fallopi
- Tempat terjadinya konsepsi dan fertilisasi
- Sebagai tempat pertumbuhan hasil fertilisasi sebelum masuk kedalam uterus.
d. Ovarium (Indung Telur)
Merupakan kelenjar reproduksi primer yang berfungsi untuk menghasilkan ovum dan hormon seks (estrogen dan progesteron).
Karakteristik Ovarium:
Merupakan kelenjar reproduksi primer yang berfungsi untuk menghasilkan ovum dan hormon seks (estrogen dan progesteron).
Karakteristik Ovarium:
- Terdapat sepasang yang terletak di kanan dan kiri yang dihubungkan dengan uterus oleh tuba fallopi.
- Berbentuk oval dengan panjang 2,5 – 4 cm
- Letak ovarium ditunjang oleh mesovarium, liga ovarika, dan liga infundibulopelvikum
- Strukturnya ovarium terdiri atas:
- Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa yang terdiri dari tunika albuginea, jaringan ikat, stroma (folikel primordial dan folikel de Graaf), dan sel-sel warthard.
- Inti/medula (zona vaskulosa) terdiri dari stroma berisi pembuluh darah, serabut saraf dan beberapa otot polos.
- Ovarium pada wanita yang telah pubertas menghasilkan 300.000 calon ovum, namun sebagian besar mengalami kerusakan dan hanya ada sekitar 300-400 ovum. Kemudian 1 ovum akan dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat ovum habis maka akan terjadi menopause.
Komentar
Posting Komentar