Uji Benedict

Nama: Aflah Nindya
S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
Dosen Pengampu: Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Biokimia mendeskripsikan struktur, organisasi dan fungsi dalam molekul makhluk hidup yang untuk dapat menghasilkan energi, mengalami perubahan kimia, penuaan dan kematian sel. Tujuan mempelajari biokimia adalah mempelajari hal kimia yang mendasari fenomena biologis.
            Uji benedict merupakan uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida, seperti, laktosa dan maltosa. Uji benedict dapat dilakukan pada urin, untuk mengetahui kandungan glukosa sebagai parameter penyakit diabetes.

B.    Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan Uji Benedict?
2.     Apakah tujuan dari Uji Benedict?
3.     Bagaimana prosedur Uji Benedict?
4.     Bagaimana hasil positif dan negatif Uji Benedict?
5.     Jelaskan mekanisme reaksi kimia Uji Benedict?

C.    Tujuan
1.     Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Uji Benedict.
2.     Untuk mengetahui tujuan dari Uji Benedict.
3.     Untuk mengetahui prosedur Uji Benedict.
4.     Untuk mengetahui hasil positif dan negatif Uji Benedict.
5.     Untuk mengetahui mekanisme reaksi kimia Uji Benedict.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Uji Benedict
Uji benedict merupakan uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida, seperti, laktosa & maltosa.
Larutan benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang dikompleks dalam sebuah larutan basa. Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter Benedict. Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict yang dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.

B.    Tujuan Uji Benedict
Uji Benedict bertujuan untuk membuktikan keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel.

C.    Prosedur Pengujian

1.   Masukkan 5 tetes larutan uji dengan 15 tetes pereaksi benedict.
2.  Panaskan di atas bunsen selama 2 menit atau masukkan dalam penangas air hingga mendidih
3.   Dinginkan perlahan-lahan.
4.    Perhatikan warna yang terbentuk.

D. Hasil Positif dan Negatif Pengujian 

Warna
Penilaian
Konsentrasi
Biru/ Hijau Keruh
-
-
Hijau/ Hijau Kekuningan
+1
kurang dari 0,5%
Kuning Kehijauan/ Kuning Keruh
+2
0,5 - 1,0%
Jingga
+3
1,0 - 2,0%
Merah/ Merah Bata/ Coklat
+4
Lebih dari 2%








     Reaksi positif ditandai dengan timbulnya endapan warna biru kehijauan, kuning, atau merah bata.

E.    Penjelasan Mekanisme Reaksi Kimia yang Terjadi

            Larutan benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang dikompleks dalam larutan basa. Selain itu, larutan benedict juga mengandung ion-ion tembaga (II) yang kompleks dengan ion-ion sitrat dalam larutan karbonat. Pengompleksan ion-ion tembaga (II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan (II) karbonat.
            Larutan benedict dapat dibuat dengan cara mencampurkan 173g Natrium Sitrat dan 100g Na2Co3 anhidrat kedalam 800 ml air aduk lalu saring. Lalu kedalamnya ditambahkan 17,3g tembaga sulfat yang telah dilarutkan ke dalam 100 ml H2O. Volume total dibuat menjadi 1 L dengan penambahan air.
            Pada uji benedict pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali dalam gugus aromatik dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukan termasuk gula pereduksi, karena memiliki gugus alpha hidroksi keton maka fruktosa dapat berubah menjadi glukosa dan maltosa dalam suasana basa sehingga memberikan hasil positif (+) dengan pereaksi benedict.
            Adanya monosakarida dan disakarida pereduksi di dalam sampel makanan dapat diketahui dengan melarutkan terlebih dahulu ke dalam air, dan kemudian ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Lalu dipanaskan dalam waterbath selama 4-10 menit, selam proses tersebut larutan akan berubah menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi ).



BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Larutan Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan tembaga sulfit. H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air. Dalam larutan Benedict hanya terdpat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa.
Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentuknya endapan berwarna merah bata yang tidak larut. Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I).
Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.

Komentar

  1. Mba kalo mau melarutkan endapan merah batanya pakai zat apa?

    BalasHapus
  2. Mba kalo mau melarutkan endapan merah batanya pakai zat apa?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biologi Reproduksi: Siklus Estrus Hewan Mamalia (Teori dan Praktikum)

Pendidikan Tidak Linear, Pupus Harapan Menjadi Dosen

Darah: Produksi Sel Darah Merah